Hari Guru selalu diperingati pada tanggal 25 November. Hari dimana mungkin semua siswa di Indonesia membalas budi baik Sang Guru yang begitu berharga. Seharusnya tak hanya pada peringatan hari guru saja kita sebagai siswa memberi penghargaan kepada guru-guru kita di sekolah, melainkan setiap hari ketika beliau mengajar.
Namun dengan adanya moment peringatan Hari Guru ini, kita lebih bisa memaknai kerja keras seorang guru untuk melahirkan siswa-siswanya menjadi berprestasi. Tak hanya dalam bidang pelajaran, melainkan dalam bidang skill, agama, serta moral. Perlu mendapat acungan 2 jempol untuk guru-guru kita, betapa tidak, tanpa adanya jasa seorang guru mungkin tak ada kehidupan di dunia. Tak ada seorang dokter, Insinyur, pilot, pedagang, presiden, menteri-menteri, dan pekerjaan lain, karena kemampuan yang mereka peroleh pastilah dari tahap-tahap pendidikan yang dibimbing oleh seorang Guru..
Dalam Peringatan Hari Guru kali ini, aku ingin bercerita tentang seorang guru SMP ku yang paling berkesan buatku sampai sekarang walaupun aku telah duduk di bangku SMA.
Bapak Dwi Utomo..
Yup, guru Kesenian yang sekaligus mengajar Elektronika ini biasa dipanggil Pak Dwi. Guru supel, humoris, tapi tegas dan disiplin ini memberikan kesan tersendiri buatku. Awalnya aku paling malas ketika pelajaran kesenian, karena mungkin pelajarannya hanya gambar, ganbar, dan gambar. Dalam pelajaran Pak Dwi ini ternyata memang hanya gambar yang diajarkan. Pertama diajar aku belum tau bagaimana sifat dan sikap Pak Dwi ketika mengajar di kelas karena memang aku masih kelas satu SMP. Dan ternyata kesan pertama aku diajar Pak Dwi adalah Guru Ini Dahsyat. Kenapa aku bilang gitu, karena beliau mengajarkanku sebuah arti karya Lukisan/gambar ketika beliau menjelaskan satu per satu detail contoh gambaran beliau di papan tulis. Walaupun hanya bermodal spidol bookmarker tapi aku melihat sebuah gambar hidup pada setiap goresan tinta dipapan. Tak hanya sekedar itu, cara mengajarkannya pun dengan media santai, dengan selingan humor tapi pasti, dalam arti ajaran beliau mampu memberikan skill tersendiri pada anak didiknya. Akupun merasakan bahwa kemampuanku dalam seni rupa terasah berkat bantuan Pak Dwi. Pernah suatu ketika aku tak membawa Buku gambar. Bersama empat temanku lain yang tidak membawa buku gambar, Pak Dwi memberikan sanksi kepad kami. beliau bilang "Karena tidak membawa buku gambar, silahkan menuju moshola yang berdebu. Tugas kalian membersihkannya agar tidak berdebu lagi."
Rasa menyesal tak hilang dari pikiranku. Sejak itu lah aku tak pernah lupa untuk membawa buku gambar.
Selain itu beliau juga mengajar Elektro di kelas 8, 9 . Cara mengajarnya juga tak jauh beda dengan mengajar Kesenian. Malah setiap mengajar selalu ada selingan humor agar anak- anak tidak jenuh, memberikan contoh-contoh berupa cerita kehidupan sehari-hari tapi selalu ada unsur lucunya, sehingga membuat anak-anak tertawa terbahak-bahak.
Pokoknya ilmu dari Pak Dwi slalu akan terbawa sampai nanti jika aku sukses. My the Best Teacher....Bapak Dwi Utomo, SMP N 1 Padangan.
Itulah sebuah contoh cerita dari pengalamanku sendiri, betapa berharganya jasa Seorang Guru.
Untuk Guru-guru di Indonesia, khususnya Ibuku yang juga seorang guru terbaik buatku dan murudnya, untuk guru TK, SD, SMP, serta SMA ku, Arfilia Mengucapkan Selamat Hari Guru. Jasamu Slalu terkenang Slamanya Wahai Pelitaku....
_Lia_
22:01
9 tahun yang lalu
2 komentar:
Masa2 SMP Yang Tak Akan Aku Lupakan...
Jauh Kini Kau Berada Di Sana...
MengepakKan Sayap PutiHmu Yang Indah...
MeLambai Di Angkasa Bersama Merpati PasaNganMu...
AkanKah Kau Ingat KaLa DuLu Kita BersaMa?
Posting Komentar